Jakarta, FAKTIVA.TV — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan proses penyidikan dugaan korupsi dalam kerja sama usaha dan akuisisi PT Jembatan Nusantara (JN) oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada 2019–2022 masih terus berlangsung. Penegasan ini disampaikan tak lama setelah mantan Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, serta dua eks direksi lainnya dibebaskan dari Rutan Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Meski ketiga mantan petinggi ASDP itu kini menghirup udara bebas, penyidik KPK masih memproses satu tersangka yang belum tersentuh: Adjie, pemilik PT Jembatan Nusantara.
“Penyidikan terhadap saudara Adjie masih berjalan. Prosesnya tetap lanjut,” ujar Juru Bicara KPK Budi.
Ira Puspadewi: Pilih Bungkam, Fokus Ucapkan Terima Kasih
Usai keluar dari rutan, Ira memilih irit bicara ketika ditanya soal perkara yang sempat menyeret namanya. Ia hanya menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang, menurutnya, berperan dalam proses rehabilitasi dirinya.
“Momen ini kami gunakan untuk mengucapkan terima kasih terlebih dahulu,” ucap Ira.
Ia menyampaikan penghormatan kepada Presiden Prabowo Subianto yang memberi rehabilitasi, serta ucapan terima kasih kepada Mahkamah Agung, jajaran Kemenkumham, Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan institusi terkait lainnya.
Ira juga memberi apresiasi kepada petugas KPK yang menjaga selama hampir 10 bulan dirinya ditahan, serta para jurnalis dan masyarakat yang terus mengikuti proses kasus tersebut.
“Terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam atas dukungan masyarakat,” katanya.
Rehabilitasi dari Presiden Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo secara resmi memberikan rehabilitasi kepada tiga orang eks pejabat ASDP: Ira Puspadewi, Muhammad Yusuf Hadi, dan Harry Muhammad Adhi Caksono.
Pengumuman itu disampaikan oleh Mensesneg Prasetyo Hadi bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (25/11/2025).
Meski demikian, KPK menegaskan bahwa proses hukum terkait tersangka lainnya tetap berjalan dan belum dihentikan.
