faktiva.tv
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
  • Login
No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
No Result
View All Result
faktiva.tv
  • Event
  • Hobby
  • News
  • Program

Harga Sembako Melonjak, Pasar Mranggen Sepi: Warga Keluhkan Dampak Penyerapan MBG

Dibuat oleh FAKTIVA.TV

kontributor faktiva by kontributor faktiva
November 21, 2025
in Ekonomi, News
0
Gdfe

LOKASI Pasar Mranggen, Kabupaten Demak nampak sepi akibat naiknya harga kebutuhan pokok imbas program Makan Bergizi Gratis (MBG) TRIBUN JATENG/FAIZAL AFFAN

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Demak, FAKTIVA.TV – Aktivitas di Pasar Mranggen, Kabupaten Demak, tampak menurun drastis dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pedagang dan pembeli mengeluhkan naiknya harga kebutuhan pokok yang membuat suasana pasar menjadi sepi. Kenaikan ini diduga berkaitan dengan meningkatnya penyerapan bahan pangan untuk kebutuhan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut pedagang, stok bahan pangan di tingkat petani dan peternak berkurang signifikan karena sebagian besar terserap untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Akibatnya, suplai yang masuk ke pasar semakin menipis dan harga komoditas melonjak di hampir semua jenis bahan pokok.

Suryani, salah satu pengunjung Pasar Mranggen, mengaku kesulitan mengatur anggaran belanja akibat kenaikan harga yang terjadi serentak.

“Banyak pedagang bilang stok di petani dan peternak menipis karena digunakan untuk dapur MBG. Yang masuk ke pasar jadi sedikit, makanya harga naik semua,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Ia menyebutkan bahwa kenaikan terjadi pada berbagai kebutuhan seperti beras, cabai, bawang, daging, hingga kebutuhan dapur lainnya. Kondisi ini memaksanya harus lebih ketat mengatur pengeluaran agar kebutuhan rumah tetap terpenuhi.

Suryani yang juga memiliki usaha bakso kriwil turut merasakan dampaknya. Harga bahan baku naik, tetapi ia tidak berani menaikkan harga jual.

“Pembeli saya kebanyakan anak sekolah. Kalau saya naikkan harga, kasihan mereka. Jadinya terpaksa mengurangi porsi,” jelasnya.

Ia berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan suplai di pasar tradisional.

“Pendapatan kami tidak menentu. Suami hanya buruh pabrik. Kalau harga terus naik, makin berat untuk memenuhi kebutuhan rumah,” tuturnya.

Previous Post

Kasus Kekerasan Capai 125, Pemkab Semarang Kebut Pembentukan UPTD PPA

Next Post

Pop-up Book Hidupkan Kelas, Guru Semarang Cari Cara Atasi Krisis Literasi

kontributor faktiva

kontributor faktiva

Next Post
Dwqd

Pop-up Book Hidupkan Kelas, Guru Semarang Cari Cara Atasi Krisis Literasi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Browse by Category

  • Apps
  • Business
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Event
  • Gadget
  • Hiburan
  • Hobby
  • Internasional
  • Komunitas
  • Mobile
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Politics
  • Politik
  • Program
  • Review
  • Science
  • Sosial
  • Sports
  • Startup
  • Tech
  • Uncategorized
  • World
  • Tentang
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Social Chat is free, download and try it now here!