Bandungan, FAKTIVA.TV — Sebuah video yang menarasikan adanya perusakan masjid di Dusun Jetak, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, baru-baru ini ramai beredar di media sosial. Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut ternyata tidak benar.
Kepala Desa Duren, Trismiwati, menegaskan bahwa informasi dalam video tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. “Video yang beredar itu tidak benar. Masjid kami dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan apa pun,” ujarnya saat ditemui di Balai Desa Duren, Rabu (29/10/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan keagamaan di masjid tetap berjalan normal seperti biasa. “Salat berjamaah dan pengajian tetap rutin dilakukan. Warga juga beraktivitas dengan tenang. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tambahnya.
Trismiwati pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu benar. “Situasi di Jetak dan Bandungan kondusif. Kami berharap masyarakat bijak dalam menerima informasi di media sosial,” tegasnya.
Kronologi Sebenarnya
Menurut penjelasan Kades, peristiwa yang direkam dalam video bermula pada Rabu malam (22/10/2025) sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, marbot masjid tengah mengusir kelelawar yang masuk ke dalam bangunan. “Kejadiannya biasa saja. Setelah salat Isya memang masjid sepi,” katanya.
Kemudian pada Kamis dini hari (23/10/2025) sekitar pukul 01.30 WIB, dua orang tak dikenal mendatangi rumah marbot dan mengatakan bahwa masjid dirusak. Mereka juga sempat mengetuk rumah imam masjid, tetapi tidak dibuka. “Keduanya sempat merekam suasana lalu pergi begitu saja. Setelah itu, marbot kembali ke rumah,” ujar Trismiwati.
Keesokan paginya, saat waktu salat Subuh, imam masjid mendapati kondisi masjid sudah tertata rapi. “Tidak ada karpet yang berantakan, tidak ada kursi terbalik, dan semua perlengkapan mengaji dalam keadaan baik,” tutur Kades.
Ia juga memastikan bahwa dua orang yang muncul dalam video tersebut bukan warga Desa Duren. “Kami tidak mengenal mereka, kemungkinan orang luar desa,” ujarnya menegaskan.
Polisi Sebut Video Bernuansa Hoaks
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy turut membenarkan bahwa narasi dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta. “Isi video amatir itu menyesatkan. Dinarasikan seolah masjid diobrak-abrik oleh seorang pengusaha tempat karaoke di Bandungan berinisial I, padahal tidak ada bukti yang mengarah ke sana,” jelasnya, Selasa (28/10/2025).
Ratna mengatakan, begitu video itu beredar, petugas Polsek Bandungan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan klarifikasi. “Kami telah memastikan kondisi masjid baik-baik saja. Tidak ditemukan tanda-tanda perusakan,” tegasnya.

