Semarang, FAKTIVA.TV — Banjir yang melanda Kota Semarang selama sepekan terakhir membawa duka mendalam. Tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus dan tenggelam di beberapa titik banjir.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, membenarkan adanya tiga korban jiwa akibat bencana tersebut. Salah satunya adalah Achmad Rifqie Arzan (7), bocah yang ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di selokan Perum Graha Mukti Asri, Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, pada Senin (27/10/2025).
“Sejak laporan diterima, tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian. Penyisiran dilakukan di dua arah berbeda agar area pencarian lebih luas,” jelas Endro, Selasa (28/10/2025).
Tim melakukan pencarian dari lokasi kejadian ke arah utara sejauh dua kilometer, dan dari arah utara ke barat sejauh dua setengah kilometer. Dalam proses itu, petugas sempat menemukan tas milik korban sebelum akhirnya menemukan tubuh Achmad Rifqie dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia. Jenazah kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga,” tambah Endro.
Tragedi ini menambah daftar korban jiwa akibat banjir di Kota Semarang. Sebelumnya, dua warga juga tewas dalam peristiwa serupa di dua lokasi berbeda.
Korban pertama adalah Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara, yang meninggal dunia saat membersihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo pada Sabtu (25/10/2025).
“Korban terpeleset saat bekerja, lalu tenggelam karena tidak bisa berenang. Saat itu ia tidak mengenakan pelampung, hanya menggunakan ban dalam mobil sebagai alat bantu,” ungkap Endro.
Sementara korban kedua adalah seorang anak berinisial FAS, yang dilaporkan tenggelam di Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk. Anak tersebut diketahui sedang bermain di sekitar aliran air banjir sebelum akhirnya terseret arus deras.
“Berdasarkan keterangan saksi, korban bermain di tepi aliran air dan tiba-tiba terbawa arus,” kata Endro.
BPBD Kota Semarang mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama anak-anak yang sering bermain di sekitar genangan air. “Kami minta masyarakat berhati-hati, apalagi curah hujan di Semarang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” tutupnya.

