faktiva.tv
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
  • Login
No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
No Result
View All Result
faktiva.tv
  • Event
  • Hobby
  • News
  • Program

Program Makan Bergizi Gratis Belum Menyentuh Seluruh Demak, Dua Kecamatan Masih Menanti Dapur Gizi

Dibuat oleh FAKTIVA.TV

kontributor faktiva by kontributor faktiva
October 10, 2025
in Nasional, News
0
Dwsdwd

SD Negeri Cangkringrembang, Kabupaten Demak menikmati makan bergizi gratis usai dibagikan pada Senin (24/2/2025).(KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Demak, FAKTIVA.TV — Harapan siswa di Kecamatan Sayung dan Wedung, Kabupaten Demak, untuk menikmati program Makan Bergizi Gratis (MBG) tampaknya masih harus bersabar. Hingga kini, kedua wilayah di pesisir utara Jawa Tengah itu belum tersentuh layanan dapur gizi yang menjadi sumber utama penyedia makanan sehat bagi pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Demak, Haris Wayudi Ridwan, menjelaskan bahwa total kebutuhan dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) di dua kecamatan tersebut mencapai 17 unit.

“Kecamatan Sayung membutuhkan sembilan dapur, sementara Wedung delapan dapur. Saat ini baru empat SPPG yang sedang dalam proses untuk segera beroperasi,” ujar Haris saat dikonfirmasi, Kamis (9/10/2025).

Meski belum merata, program MBG terus berjalan di sejumlah wilayah lain. Tercatat, sudah ada 39 SPPG aktif di 12 kecamatan di Kabupaten Demak yang menyalurkan makanan bergizi kepada lebih dari 129 ribu siswa. Namun, angka itu masih jauh dari kebutuhan ideal yang mencapai 118 SPPG untuk mencakup seluruh sekolah di Demak.

“Total kebutuhan di Demak 118 dapur. Yang beroperasi baru 39. Jadi masih banyak wilayah yang belum terlayani,” jelas Haris.

Kabar baiknya, sejauh pelaksanaan program MBG di Demak, tidak pernah ditemukan kasus keracunan makanan. Menurut Haris, hal ini tak lepas dari penerapan protokol kesehatan yang ketat, termasuk kewajiban cuci tangan sebelum makan.

“Setiap sekolah sudah kami siapkan wastafel dan sabun. Sebelum makan, siswa wajib mencuci tangan. Ini langkah sederhana tapi penting untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyakit,” tambahnya.

Previous Post

Brown Canyon: TPA Ilegal Ditutup, Bau dan Asap Masih Menghantui Semarang

Next Post

Setahun Prabowo–Gibran: Reformasi Hukum atau Repetisi Kekuasaan?

kontributor faktiva

kontributor faktiva

Next Post
Sqdaqd

Setahun Prabowo–Gibran: Reformasi Hukum atau Repetisi Kekuasaan?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Browse by Category

  • Apps
  • Business
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Event
  • Gadget
  • Hiburan
  • Hobby
  • Internasional
  • Komunitas
  • Mobile
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Politics
  • Politik
  • Program
  • Review
  • Science
  • Sosial
  • Sports
  • Startup
  • Tech
  • Uncategorized
  • World
  • Tentang
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Social Chat is free, download and try it now here!