Semarang, FAKTIVA.TV – Gang sempit, turunan curam, dan teriakan warga menjadi saksi adu nyali para pebalap dalam ajang 76 Indonesian Downhill (IDH) Urban 2025 Seri 2 di kawasan Tegalsari, Semarang, Minggu (5/10/2025). Selama dua hari, suasana permukiman padat berubah menjadi arena balap ekstrem yang penuh tantangan.
Sebanyak 102 pebalap downhill dari berbagai tim nasional beradu kecepatan di lintasan yang menuntut keseimbangan antara teknik dan keberanian. Jalur sepanjang beberapa kilometer itu membawa mereka melintasi tangga, belokan tajam, bahkan big drop yang dibangun di tengah area warga, sebelum akhirnya finis di Taman Budaya Raden Saleh.
Puncak ketegangan terjadi di kelas Men Elite, ketika M. Abdul Hakim dari 76 Rider DH Squad tampil luar biasa. Dengan waktu 1 menit 27,866 detik, ia memastikan diri sebagai yang tercepat dan membawa pulang gelar juara.
“Seri ini benar-benar menantang. Saya sudah targetkan juara sejak awal karena di seri pertama hanya bisa finis di posisi empat,” ujar Hakim, yang dikenal di komunitas downhill dengan julukan Jambol.
Hakim mengaku suksesnya kali ini berkat strategi membaca jalur lebih cermat. Ia menekankan pentingnya menjaga ritme di setiap tikungan dan tetap berani menekan di area turunan ekstrem.
“Di trek seperti ini, salah sedikit bisa jatuh. Jadi kuncinya ada di pemahaman karakter lintasan dan pemilihan lane yang pas,” jelasnya.
Menurutnya, lintasan urban downhill di Tegalsari adalah salah satu yang terbaik sepanjang musim ini. Kombinasi kecepatan tinggi dan obstacle kompleks seperti table top, super bowl, double jump, serta turunan tangga membuat adrenalin pebalap benar-benar diuji.
“Track-nya luar biasa. Mungkin ini yang paling seru tahun ini,” kata rider asal Jepara itu.
Dominasi 76 Rider DH Squad juga terasa di kategori Men Junior, lewat penampilan impresif Dimas Aradhana. Pebalap muda itu mencatat waktu 1 menit 27,870 detik, unggul tipis dari pesaingnya.
“Saya belajar dari hasil sebelumnya, dan kali ini lebih agresif di bagian pedalling. Syukur bisa juara,” tutur Dimas yang mencatat peningkatan signifikan dari sesi seeding run.
Ajang ini menegaskan posisi 76 IDH Urban sebagai salah satu kejuaraan downhill paling bergengsi di Indonesia, bukan hanya karena kompetisinya ketat, tapi juga karena nuansanya yang unik: balap sepeda ekstrem di tengah kehidupan kota.
Berikut daftar 5 besar Men Elite:
- M. Abdul Hakim – 76 Rider DH Squad – 01:27,866
- Pandu Satrio Perkasa – Sego Anget Racing Team – 01:28,881
- Agung Prio Apriliano – D-One Factory – 01:28,882
- Hildan Afosma Katana – Spartan Racing Team – 01:28,883
- Pahraz Salman Alparisi – Ganas Madu Team – 01:28,884
Dan 5 besar Men Junior:
- Dimas Aradhana – 76 Rider DH Squad – 01:27,870
- Ahmad Nasyua Ridhodin – Sego Anget Racing Team – 01:29,891
- Fajar Abdul Rahman – Spartan Racing Team – 01:31,908
- Nazwa Agazani – Ganas Madu Team – 01:32,040
- Muhammad Bagus Refansha – Jam Cycle Boistois – 01:32,041
Dengan lintasan yang menantang dan atmosfer kota yang hidup, IDH Urban 2025 Seri 2 menjadi bukti bahwa olahraga ekstrem kini benar-benar bisa hadir di jantung kehidupan masyarakat.

