Demak, FAKTIVA.TV – Pemerintah mulai menggulirkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Program ini dirancang untuk mendukung tumbuh kembang anak sekaligus memastikan setiap siswa mendapatkan asupan gizi seimbang saat berada di sekolah.
Setiap hari, kecuali Sabtu dan Minggu, ratusan siswa di Mranggen menerima jatah makan siang dengan menu bervariasi. Hidangan yang tersaji tidak hanya berisi lauk-pauk, tetapi juga dilengkapi dengan sayuran dan buah segar. Meski begitu, tantangan muncul karena tidak semua anak terbiasa dengan menu yang diberikan.
Seorang guru yang ditemui FAKTIVA.TV menuturkan, beberapa siswa kerap menolak jenis makanan tertentu. “Ada yang tidak mau makan telur, bahkan ada juga yang tidak suka daging. Jadi tidak semua makanan habis dimakan,” jelasnya, Rabu (24/9/2025).
Perbedaan selera itu membuat sisa makanan sulit dihindari. Namun pihak sekolah tidak tinggal diam. Untuk mencegah pemborosan, makanan yang masih layak konsumsi biasanya dikumpulkan guru dan dibagikan kepada warga sekitar yang membutuhkan. “Biasanya, makanan yang masih bagus dibawa pulang guru untuk diberikan ke tetangga yang kurang mampu,” tambahnya.
Sementara itu, makanan yang sudah tidak mungkin dimakan manusia tetap dimanfaatkan. Sisa tersebut diolah menjadi pakan ternak, seperti ayam, bebek, hingga kambing yang dipelihara peternak di sekitar sekolah. Dengan begitu, tidak ada makanan yang benar-benar terbuang percuma.
Jumlah makanan sisa yang terkumpul setiap harinya tidak menentu. Terkadang banyak, terkadang sedikit, tergantung pada menu yang disajikan hari itu. “Kalau menunya ayam, biasanya lebih banyak anak yang suka. Tapi kalau telur, ada saja yang menolak. Jadi fluktuatif,” imbuh guru tersebut.
Meski demikian, pihak sekolah menegaskan bahwa sejak program ini berjalan, belum pernah ada kasus makanan MBG yang diterima dalam kondisi basi. “Alhamdulillah, sampai sekarang semua masih aman. Semoga tetap terjaga, karena kasihan kalau sampai anak-anak makan makanan yang sudah tidak layak,” pungkasnya.
Dengan pola pengelolaan tersebut, program MBG di Mranggen tidak hanya menyehatkan generasi muda, tetapi juga membawa manfaat tambahan bagi warga sekitar.

