faktiva.tv
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
  • Login
No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program
No Result
View All Result
faktiva.tv
  • Event
  • Hobby
  • News
  • Program

IKN Terancam Mandek, Anggaran Dipangkas, Investor Kian Menjauh

Dibuat oleh FAKTIVA.TV

kontributor faktiva by kontributor faktiva
August 28, 2025
in Nasional, News
0
Yhwefghw

Sumber foto: kemenparekraf

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

FAKTIVA.TV – Harapan besar menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol masa depan Indonesia kini dipenuhi keraguan. Setelah tiga tahun digarap dengan anggaran jumbo, tongkat estafet pembangunan akan dilepaskan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2026. Selanjutnya, beban itu sepenuhnya dipikul Otorita IKN (OIKN).

Namun masalah muncul: modal yang disediakan jauh dari cukup. Presiden Prabowo Subianto hanya mengalokasikan Rp6,3 triliun dalam APBN 2026—angka yang bahkan tak mencapai sepertiga dari dana yang digelontorkan tahun ini, dan jauh dari kebutuhan yang diajukan OIKN sebesar Rp21,18 triliun.

Padahal, tahun depan OIKN harus menangani sederet proyek strategis, mulai dari kompleks legislatif, kawasan yudikatif, infrastruktur air bersih, hingga akses jalan menuju pusat pemerintahan. Dengan dana yang terpangkas drastis, banyak pihak pesimistis pekerjaan itu bisa berjalan.

Ekonom senior Ronny Sasmita menilai alokasi Rp6,3 triliun tidak lebih dari dana operasional dasar. “Uang sebesar itu mungkin hanya cukup untuk gaji pegawai, listrik, dan perawatan infrastruktur yang ada. Untuk pembangunan baru? Hampir mustahil,” katanya.

Nada serupa datang dari Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira. Ia memperingatkan risiko IKN berubah menjadi kota mangkrak. Menurutnya, hilangnya prioritas fiskal dari pemerintah otomatis melemahkan minat investor. “Kalau APBN saja tidak serius, bagaimana investor mau percaya? Risikonya, IKN bisa jadi ghost town,” ujarnya.

Sejak dicanangkan di era Presiden Joko Widodo, IKN diproyeksikan rampung pada 2045 dengan kebutuhan Rp460 triliun. Hingga kini, sekitar Rp151 triliun sudah terserap. Namun tanpa komitmen kuat dari pemerintah baru, dana yang sudah terlanjur keluar berpotensi menjadi “sunk cost” alias modal hilang.

Previous Post

Demo Buruh 28 Agustus: Ribuan Massa Padati Jakarta, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas dan Transportasi

Next Post

Rantis Brimob Lindas Ojol, Presiden Prabowo: “Saya Kecewa, Pelaku Harus Bertanggung Jawab!

kontributor faktiva

kontributor faktiva

Next Post
E3wt5ru

Rantis Brimob Lindas Ojol, Presiden Prabowo: "Saya Kecewa, Pelaku Harus Bertanggung Jawab!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Browse by Category

  • Apps
  • Business
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Event
  • Gadget
  • Hiburan
  • Hobby
  • Internasional
  • Komunitas
  • Mobile
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Politics
  • Politik
  • Program
  • Review
  • Science
  • Sosial
  • Sports
  • Startup
  • Tech
  • Uncategorized
  • World
  • Tentang
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

No Result
View All Result
  • Event
    • Komunitas
    • Hiburan
    • Sosial
  • Hobby
    • Entertainment
    • Musik
    • Sports
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Ekonomi
    • Politik
  • Program

© 2025 Faktiva - Supported By Sultan.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Social Chat is free, download and try it now here!