FAKTIVA.TV — Sosok Nathalie Holscher kini turut terseret dalam pusaran kontroversi yang bermula dari drama kehamilan Erika Carlina. Imbasnya, mantan istri komedian Sule itu terkena gelombang cancel culture dan dibatalkan tampil oleh sejumlah club malam, salah satunya Maxy Gold Tulungagung yang bahkan secara terbuka mengumumkan pemboikotan terhadap Nathalie.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram @maxygold_tulungagung pada Selasa (22/7/2025), pihak manajemen menyatakan bahwa mereka telah membatalkan penampilan DJ Panda dan Nathalie Holscher, serta memasukkan mereka ke dalam daftar hitam (blacklist) di seluruh jaringan Maxy Group.
“Dengan berat hati kami membatalkan dan memasukkan pertunjukan DJ PANDA DAN NATHALIE HOLSCHER serta seluruh Circle Bahagia ke dalam daftar hitam di semua gerai Maxy Group hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tulis Maxy Gold.
Keputusan itu disebut sebagai bentuk solidaritas antar-pengelola tempat hiburan malam, dan sebagai upaya mencegah munculnya penampilan dari figur publik yang dianggap “tidak mencerminkan sikap positif di tengah kontroversi.”
Nathalie Holscher diketahui tampil dalam sebuah video parodi bersama DJ Panda, mantan kekasih Erika Carlina. Dalam video tersebut, Nathalie memerankan sosok perempuan hamil yang berjoget sambil memegangi perutnya, diiringi musik DJ. Video itu diunggah di kanal YouTube milik DJ Panda.
Konten tersebut kemudian memicu kritik tajam dari warganet karena dinilai tidak sensitif dan seolah mengejek situasi pribadi Erika Carlina yang tengah menjadi sorotan publik. Meskipun Nathalie telah menyampaikan klarifikasi, dampak sosial dari video tersebut telah terlanjur memburuk.
“Gue dan dia (DJ Panda) ketemu karena ada project kerjaan. Masalah pribadi mereka, gue nggak tahu. Gue fokus di project-nya aja,” tulis Nathalie melalui unggahan Instagram Story, Senin (21/7), dikutip dari detikpop.
Tidak hanya Maxy Gold, beberapa club malam lainnya seperti Tembak Langit Club dan Radar Space juga membatalkan penampilan DJ Panda, yang sebelumnya dijadwalkan manggung pada 30 Agustus mendatang.
Radar Space menyampaikan bahwa keputusan pembatalan bukan karena penilaian pribadi terhadap DJ Panda, tetapi sebagai langkah antisipatif atas potensi masalah yang mungkin muncul.
Fenomena cancel culture ini sekali lagi menunjukkan bagaimana ranah hiburan malam dan publik secara luas kini semakin memperhatikan sikap dan konten yang ditampilkan para selebritas, tak hanya di atas panggung, tetapi juga dalam ruang digital.