Semarang, FAKTIVA.TV — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kabar baik bagi masyarakat di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Gelombang air laut pasang (rob) di wilayah Pantura diprediksi mulai menurun dan kondisi perairan dinilai cukup aman untuk aktivitas pelayaran per Senin, 21 Juli 2025.
Hal ini disampaikan oleh Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, Wahyu Sri Mulyani. Ia menjelaskan bahwa penurunan air laut pasang membawa dampak positif bagi masyarakat pesisir, terutama yang selama beberapa hari terakhir terdampak banjir rob.
“Perairan utara Jawa Tengah cukup aman untuk pelayaran, dan banjir rob di sejumlah daerah Pantura menyurut seiring menurunnya air laut pasang,” kata Wahyu Sri Mulyani, Senin (21/7/2025).
Menurut data BMKG, tinggi gelombang di perairan utara Jawa Tengah berkisar antara 0,1 hingga 1,25 meter, yang tergolong aman bagi pelayaran skala kecil maupun aktivitas perikanan tradisional.
Namun, situasi berbeda terjadi di perairan selatan Jawa Tengah. BMKG mencatat tinggi gelombang di wilayah tersebut berkisar antara 1,25 hingga 4 meter, yang dinilai cukup berisiko bagi kegiatan pelayaran.
“Gelombang tinggi di selatan perlu diwaspadai, terutama bagi kapal nelayan, tongkang, kapal barang, dan kapal penumpang. Risiko akan meningkat bila kecepatan angin mencapai hingga 15 kilometer per jam,” jelas Wahyu.
BMKG mengimbau agar nelayan dan operator pelayaran di wilayah selatan Jawa Tengah tetap waspada dan memperhatikan informasi cuaca maritim terbaru sebelum melaut. Sementara itu, warga di kawasan pesisir utara diminta tetap siaga menghadapi potensi perubahan cuaca ekstrem, meski kondisi hari ini cenderung membaik.
Dengan kondisi yang mulai stabil di Pantura, diharapkan aktivitas ekonomi dan pelayaran di wilayah tersebut dapat kembali berjalan normal, namun tetap dengan memperhatikan keselamatan laut sebagai prioritas utama.