Jakarta, FAKTIVA.TV — Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait pemberian uang saku bagi para siswa Sekolah Rakyat. Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat meninjau langsung pelaksanaan Simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta Timur, pada Rabu (9/7/2025).
“Ya nanti dibahas lebih lanjut, diproses ya. Sampai sekarang belum,” ujar Gus Ipul di hadapan awak media.
Meski belum diputuskan, Gus Ipul tidak menutup kemungkinan bahwa dukungan finansial berupa uang saku tetap dibutuhkan dalam kondisi tertentu. Salah satunya adalah ketika para siswa mendapatkan kesempatan untuk melakukan rekreasi atau saat libur nasional, di mana mereka perlu biaya tambahan untuk perjalanan atau keperluan pribadi.
“Bukan uang saku rutin ya, tapi mungkin uang yang diperlukan saat mereka harus rekreasi atau pulang di waktu-waktu tertentu. Saat ini memang belum sampai ke sana pembahasannya, tapi Insya Allah nanti pada saatnya akan kita diskusikan,” jelas Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul mencontohkan momen libur nasional seperti Hari Raya Idulfitri, Natal, atau hari besar keagamaan lainnya sebagai waktu di mana para siswa Sekolah Rakyat akan memiliki kesempatan untuk kembali ke rumah masing-masing. Dalam situasi tersebut, pemberian uang saku atau biaya perjalanan bisa menjadi opsi kebijakan yang akan dipertimbangkan.
“Kalau libur nasional, Lebaran, Natal, itu kan mereka pulang. Nah, saat itu mungkin yang diperlukan adalah uang saku atau sangu untuk perjalanan mereka,” tambahnya.
Terkait dengan aktivitas siswa Sekolah Rakyat di luar hari sekolah, seperti Sabtu dan Minggu, Gus Ipul mengakui bahwa pihaknya masih dalam tahap penyusunan detail program. Ia belum dapat memastikan seperti apa kegiatan para siswa pada akhir pekan nantinya.
“Soal aktivitas Sabtu-Minggu masih kita matangkan dulu. Belum bisa saya sampaikan sekarang,” ucapnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mulai 9 hingga 10 Juli 2025. Simulasi tersebut digelar untuk mempersiapkan siswa, tenaga pendidik, dan fasilitas pendukung sebelum kegiatan belajar-mengajar resmi dimulai pada Senin (14/7/2025) mendatang. Selama simulasi, para siswa turut menginap di asrama yang telah disediakan, sekaligus mengikuti sejumlah aktivitas pendidikan dan pelatihan keterampilan.
Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Kementerian Sosial untuk memberikan kesempatan pendidikan dan pembinaan bagi anak-anak kurang mampu, anak jalanan, serta anak-anak dari kelompok rentan lainnya, guna membangun masa depan yang lebih baik.