Jakarta, FAKTIVA.TV — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka buka suara soal perjalanan politiknya yang sempat diwarnai pemecatan dari PDI Perjuangan. Hal itu disampaikan Gibran saat menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-19 Persatuan Simbolon se-Indonesia (PSBI) di Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025).
Di hadapan para tokoh dan anggota marga Batak Simbolon, Gibran menyinggung soal pengorbanan besar Ketua Umum PSBI Effendi Simbolon, yang juga mengalami nasib serupa. Menurut Gibran, pemecatan Effendi dari PDI-P lantaran berbeda pilihan politik merupakan konsekuensi yang tidak mudah.
“Pengorbanan Pak Ketua ini sungguh besar, sampai harus dipecat. Tapi mau tidak mau, harus mendukung program dari Pak Presiden,” ujar Gibran.
Dalam suasana hangat itu, Gibran pun berkelakar soal nasib dirinya yang seolah “sejalan” dengan Effendi.
“Kok bisa ya, saya sama Pak Effendi berurutan dipecatnya,” ucapnya disambut tawa hadirin.
Meski begitu, Gibran mengaku tak ingin terlalu larut dalam peristiwa tersebut. Baginya, saat ini lebih penting untuk menatap ke depan dan fokus pada program-program pemerintahan Prabowo Subianto. Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi perpecahan di internal keluarga besar Simbolon gara-gara urusan politik yang telah lewat.
“Enggak apa-apa. Kita harus move on. Pilpres sudah selesai, jangan sampai ada gesekan di keluarga besar Simbolon, Pak Ketua,” kata Gibran.
Gibran menegaskan bahwa pemilu dan pilpres telah usai, kini saatnya seluruh masyarakat bersatu mendukung visi-misi Presiden Prabowo. Ia berharap semua pihak, termasuk para simpatisan PSBI, dapat turut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
“Kita sudah lewati semua proses pemilu, pilpres, nanti pilkada. Sekarang saatnya bersatu, bergandengan tangan. Saya titip agar kita bersama-sama mendukung program dari Pak Presiden,” pesannya.
Respons PDIP:
Pernyataan Gibran tersebut mendapat tanggapan dari elite PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira. Ia menyebut, Effendi Simbolon telah menerima nasihat yang bijak dari Gibran untuk meredam potensi gesekan di internal PSBI. Namun, Andreas tak ketinggalan menyentil soal kemiripan posisi keduanya yang kini berada di luar PDI-P.
“Effendi Simbolon dapat nasihat bagus, supaya urus keluarga Simbolon, jangan ada gesekan-gesekan. Tapi lucu juga, keluarga Simbolon sekarang bersatu dengan keluarga Solo. Sesama pemimpin keluarga, pemimpin dinasti,” sindir Andreas.
Sejauh ini, belum ada respons lebih lanjut dari elite PDI-P lainnya. Kompas.com telah mencoba menghubungi beberapa nama seperti Bambang Pacul, Said Abdullah, Ganjar Pranowo, dan Guntur Romli, namun belum mendapat jawaban.
Riwayat Pemecatan:
Sebagai informasi, pada Desember 2024 lalu, PDI Perjuangan secara resmi memecat 27 kadernya yang dinilai melanggar disiplin partai. Pelanggaran tersebut antara lain berupa dukungan kepada calon presiden, calon gubernur, hingga politik dua kaki saat PDI-P telah menetapkan pilihannya.
Nama-nama yang ikut dipecat termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Effendi Simbolon. Gibran dipecat setelah menerima pinangan partai politik lain untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, sementara Effendi Simbolon dikeluarkan karena mendukung pasangan calon gubernur yang bukan rekomendasi partai.
Sejak itu, baik Gibran maupun Effendi memilih melanjutkan langkah politik di luar PDI-P dan kini sama-sama berada di barisan pendukung pemerintahan Presiden Prabowo.