Jakarta, FAKTIVA.TV — Sebanyak 12 calon duta besar menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI pada Minggu (6/7), bertempat di Kompleks Parlemen, Jakarta. Uji kelayakan ini merupakan lanjutan dari sesi serupa yang telah digelar sehari sebelumnya, Sabtu (5/7), untuk 12 calon dubes lainnya.
Beberapa nama yang hadir pada sesi kedua ini antara lain diplomat senior Andi Rachmianto, Raden Dato Iman Kusumo, dan Gina Yoginda. Para calon tidak datang bersamaan karena sesi uji dibagi menjadi dua gelombang.
Proses uji kelayakan ini dilakukan secara tertutup di ruang Komisi I. Tampak hadir dalam kegiatan ini Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono dan Sukamta. Sukamta menjelaskan, proses seleksi dilakukan secara objektif, tanpa mempertimbangkan latar belakang politik atau afiliasi para calon.
“Tolak ukur yang kita gunakan objektif. Kalau memang secara kapasitas dan integritas mereka layak, maka akan diproses lebih lanjut. Tapi kalau tidak pas, tidak akan kita teruskan,” ujar Sukamta.
Ia juga menambahkan bahwa calon dubes yang tidak sesuai untuk satu negara bisa saja dialihkan ke negara lain, atau bahkan diganti sepenuhnya jika dianggap tidak memenuhi syarat.
Sementara itu, Raden Dato Iman Kusumo—yang diketahui pernah tergabung dalam tim kampanye Pilpres 2024—enggan memberikan komentar saat ditanya awak media terkait pencalonannya. Ia langsung memasuki ruang sidang bersama timnya.
Andi Rachmianto, salah satu calon dubes yang juga diplomat karier, mengatakan bahwa meskipun nama-nama sudah diusulkan sejak lama, penempatan negara tujuan belum diumumkan secara resmi. “Kita tunggu saja pengumuman resminya,” ujarnya singkat.
Setelah seluruh rangkaian uji kelayakan selesai, Komisi I DPR RI akan menggelar rapat internal untuk menentukan siapa saja yang dinyatakan lolos dan layak diangkat menjadi duta besar. Hasilnya akan disampaikan kepada pimpinan DPR RI sebelum proses berikutnya dilanjutkan.