Bintuni – FAKTIVA.TV – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera mengirimkan tim khusus ke China untuk meninjau langsung pembangunan kapal produksi gas alam cair (floating LNG) yang akan digunakan dalam proyek strategis nasional di Papua Barat.
Proyek ini dikerjakan oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd dan saat ini telah menunjukkan progres signifikan, dengan pengerjaan mencapai 53%. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek ini berpotensi menjadi pabrik LNG terapung terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia.
“Kapal LNG terapung ini sedang dibangun oleh Genting Oil. Saya akan kirim tim ke China untuk memastikan progres pembangunannya yang kini sudah 53%,” ungkap Bahlil saat kunjungan kerja ke kawasan BP Tangguh, Kamis (12/6/2025).
Menurut Bahlil, skala proyek ini sangat besar, bahkan kapal LNG tersebut disebut-sebut akan menjadi yang ketujuh terbesar di dunia. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh tahapan pengerjaan berjalan sesuai jadwal dan standar kualitas internasional.
“Dari penjelasan yang kami terima, ukuran kapalnya luar biasa besar. Kami akan lakukan validasi langsung ke fasilitas pabrik pembuatannya di China,” tambahnya.
Mengutip laporan Reuters, proyek ini dikerjakan oleh Wison New Energies di China, sebagai bagian dari kesepakatan senilai USD 962,8 juta yang diteken Genting Berhad, perusahaan energi milik taipan Malaysia, Lim Kok Thay.