Hujan deras yang mengguyur wilayah Sayung, Kabupaten Demak, sejak Jumat malam menyebabkan banjir yang cukup parah di Desa Kalisari. Air hujan menggenangi rumah warga, jalan desa, hingga akses utama yang menghubungkan jalur alternatif Demak–Semarang. Banjir tak kunjung surut karena di wilayah tersebut belum tersedia saluran air atau drainase yang memadai.
Genangan mulai terjadi sejak dini hari dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 60 sentimeter. Warga mengeluhkan lambatnya respon dan kurangnya infrastruktur penunjang, seperti gorong-gorong dan saluran air permanen, untuk mengalirkan air hujan ke luar desa.
“Setiap kali hujan deras, pasti banjir. Air tidak bisa ke mana-mana karena memang tidak ada saluran pembuangan. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun tapi tidak ada solusi dari pemerintah,” keluh Pak kusnil, warga Desa Kalisari.
Akibat banjir ini, aktivitas warga terhalang. Anak-anak tidak bisa bersekolah, jalanan licin dan rawan kecelakaan, serta jalur alternatif yang biasa digunakan warga dari Demak menuju Semarang pun terganggu. Banyak kendaraan, terutama sepeda motor, harus berhenti dan mencari jalur lain yang lebih aman meskipun jaraknya lebih jauh.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyatakan bahwa pihaknya sudah mencatat masalah drainase di wilayah Sayung, khususnya Desa Kalisari, sebagai prioritas pembangunan infrastruktur tahun depan.
“Kami memahami keluhan warga. Desa Kalisari memang termasuk wilayah yang rawan banjir karena berada di dataran rendah dan tidak memiliki saluran air permanen. Kami sudah mengusulkan program pembangunan saluran drainase utama yang rencananya akan dimulai pada pertengahan tahun depan,” ujar Amir Mahmud, S.Sos., MT , Kepala Dinas PUPR Demak.
Sementara itu, BPBD Demak juga mengirimkan tim untuk meninjau lokasi dan memasang pompa air sementara guna mengurangi genangan. Namun, pihak BPBD menegaskan bahwa tanpa drainase yang baik, banjir seperti ini akan terus berulang setiap musim hujan.
Warga berharap Pemda tidak hanya sekadar meninjau, tetapi juga segera merealisasikan pembangunan infrastruktur drainase dan melakukan normalisasi tanah di wilayah yang rawan tergenang, agar mereka tak terus-menerus menjadi korban banjir setiap kali hujan turun