Semarang, FAKTIVA.TV – Bursa calon Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah mulai ramai jelang Konferensi Daerah (Konferda) Desember 2025. Salah satu nama yang kini mencuri perhatian adalah Pinka Haprani, cucu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ia digadang-gadang sebagai figur kuat untuk menggantikan Bambang Wuryanto alias Pacul, yang saat ini menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Legislatif.
Ketua DPC PDI-P Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), menyatakan dukungan penuh terhadap siapa pun calon yang ditetapkan langsung oleh DPP.
“Bagi kami, keputusan pimpinan pusat pasti sudah melalui pertimbangan matang. Siapa pun yang dipilih, kita doakan jadi yang terbaik bagi PDI-P Jawa Tengah,” ujarnya, Kamis (18/10/2025).
Proses Penjaringan Masih Terbuka
Meski dukungan mengalir ke Pinka, mekanisme penjaringan tetap berjalan di semua tingkatan struktur partai. Sekretaris DPD PDI-P Jateng, Sumanto, menjelaskan bahwa penjaringan dimulai dari tingkat kecamatan hingga DPD.
“Di 576 kecamatan dan 35 kabupaten/kota, setiap pengurus anak cabang mengusulkan dua nama. Lalu di tingkat DPD akan ditambahkan tiga nama lagi. Semua usulan ini nanti dibawa ke Konferda untuk diputuskan,” jelasnya.
Artinya, peluang masih terbuka lebar bagi kader lain. Bahkan Hendi sendiri mengaku sempat masuk dalam daftar penjaringan awal. “Tapi ini baru tahap penjaringan, semua nama masih bisa diusulkan,” katanya.
Mengapa Pinka Jadi Sorotan?
Nama Pinka muncul bukan tanpa alasan. Selain statusnya sebagai cucu Megawati, Pinka dinilai sebagai simbol regenerasi politik di tubuh PDI-P. Kehadirannya dianggap mampu menjembatani generasi senior dengan anak muda, sekaligus memperkuat basis partai di Jawa Tengah yang selama ini menjadi “kandang banteng”.
Pengamat politik menilai, restu DPP akan sangat menentukan arah dukungan. Bila Pinka mendapat mandat, maka langkahnya menuju kursi Ketua DPD hampir pasti mulus. Namun, jika DPP memilih nama lain, artinya ada strategi berbeda yang sedang dipersiapkan partai.
Konferda Jadi Penentu
Semua proses ini akan bermuara pada Konferda Desember 2025. Forum tersebut akan menjadi ajang resmi untuk menetapkan nakhoda baru PDI-P Jawa Tengah.
Bagi banyak kader, siapa pun yang terpilih nantinya bukan hanya akan mengurus mesin politik jelang Pemilu 2029, tapi juga menguji seberapa besar partai mampu melakukan regenerasi kepemimpinan.
“Yang jelas, keputusan final ada di DPP. Kita sebagai kader di daerah siap melaksanakan,” tegas Hendi.