FAKTIVA.TV – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali mempercayakan posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) kepada Hasto Kristiyanto untuk periode kepengurusan 2025–2030. Keputusan ini diumumkan dalam pelantikan susulan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/8), yang digelar tertutup dan dihadiri jajaran pengurus inti partai.
“Untuk posisi Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Ibu Megawati menunjuk kembali Mas Hasto Kristiyanto untuk periode 2025–2030,” ujar Wakil Sekjen PDIP, Adian Napitupulu, usai acara.
Penunjukan ini menorehkan sejarah baru bagi PDIP. Hasto kini menjadi Sekjen terlama sepanjang kepemimpinan Megawati, memasuki periode ketiganya sejak pertama kali ditunjuk pada 2015 menggantikan Tjahjo Kumolo yang kala itu diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri di kabinet Presiden Joko Widodo. Hasto kemudian kembali dikukuhkan dalam Kongres V PDIP di Bali pada 2019.
Catatan Hasto melampaui para pendahulunya seperti Alexander Litaay (1999), Soetjipto Soedjono (2000), Pramono Anung, dan Tjahjo Kumolo, yang rata-rata hanya menjabat satu periode. Bahkan, Hasto tetap mempertahankan posisinya saat menjalani proses hukum terkait kasus suap yang menyeret Harun Masiku. Selama periode tersebut, Megawati mengambil alih langsung tugas-tugas kesekjenan tanpa menunjuk pengganti.
Hasto sebelumnya divonis 3,5 tahun penjara, namun dinyatakan bebas setelah menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Menurut Adian Napitupulu, keputusan Megawati menunjuk kembali Hasto didasarkan pada kepercayaan penuh terhadap loyalitas dan kapasitasnya.
“Tentunya banyak pertimbangan yang beragam. Tapi kesimpulannya satu, Ketua Umum percaya pada Pak Hasto. Kepercayaan itulah yang membuat Ketua Umum langsung menetapkan nama Pak Hasto,” tegas Adian.
Dengan mandat baru ini, Hasto Kristiyanto kembali menjadi tangan kanan Megawati untuk lima tahun ke depan, mengawal jalannya roda organisasi dan strategi politik PDIP di tengah dinamika perpolitikan nasional.