Sleman, FAKTIVA.TV – Presiden Joko Widodo menghadiri reuni alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), kampus tempat ia menempuh pendidikan puluhan tahun silam. Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung sejumlah isu yang kembali diarahkan padanya, mulai dari tuduhan ijazah palsu hingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diklaim fiktif.
Dengan nada santai namun tegas, Jokowi menyebut bahwa berbagai tudingan tersebut sarat muatan politis. “Sekali lagi, ini politik, bukan soal asli atau tidak asli. Semuanya sudah tahu itu asli, tapi untuk kepentingan politik dipelintir jadi seolah-olah palsu,” ujarnya di hadapan para alumni, Sabtu (26/7).
Jokowi menyayangkan isu yang terus bergulir meski pihak UGM telah menyatakan ijazahnya sah dan resmi. “Kalau ibu rektor sudah menyampaikan ijazah saya dikeluarkan oleh UGM, dan dekan Fakultas Kehutanan juga menyatakan hal yang sama, sebenarnya sudah selesai. Tapi karena ini politik, dibuat seakan-akan belum selesai,” katanya.
Presiden ketujuh RI itu menuturkan bahwa setelah isu ijazah dinyatakan tidak bermasalah, tudingan kemudian bergeser ke skripsi, lalu ke KKN. Ia bahkan menjabarkan siapa dosen pembimbing dan penguji skripsinya, hingga lokasi KKN yang ia laksanakan di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.
“Skripsi saya dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro, diuji oleh Ir. P. Burhanudin dan Pak Sofyan Warsito. Tapi tetap saja diragukan. Lalu geser lagi ke KKN. Dibilang KKN fiktif, padahal saya ingat betul lokasi dan rekan satu tim saya,” ungkapnya.
Jokowi juga menanggapi tuduhan pembohongan publik terkait pernyataannya tentang Ir. Kasmudjo yang ia sebut sebagai dosen pembimbing. “Begitu saya bilang Pak Kasmudjo dosen pembimbing saya, saya malah dilaporkan. Padahal beliau memang membimbing saya, bahkan setelah lulus masih mementori di pabrik mebel saya,” tegas Jokowi.
Dengan gaya khasnya, Jokowi menutup pernyataan itu sambil berseloroh. “Saya nanti seperti curhat. Tapi curhat ke teman-teman sendiri kan boleh?” katanya disambut tawa para alumni.