Jakarta, FAKTIVA.TV – Musisi sekaligus YouTuber ternama Reza Arap Oktovian angkat bicara soal fenomena riders atau permintaan khusus para musisi sebelum tampil yang dianggap sebagian pihak terlalu nyeleneh. Isu ini mencuat usai penyanyi senior Ari Lasso menyinggung tren band-band baru yang disebut-sebut sering mengajukan permintaan yang tidak masuk akal.
Dalam wawancara yang berlangsung di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Reza menanggapi isu tersebut dengan nada santai namun tetap diplomatis. Menurutnya, permintaan semacam itu merupakan hak pribadi setiap musisi.
“Ini menurut gue, gue ngomong diplomatis aja. Dan itu sebenarnya hak dari sang talenta atau artisnya. Jadi ya menurut gue sah-sah aja, seaneh apa pun itu,” ujar Reza pada Senin (21/7/2025).
Sebagai contoh, Reza menyebut salah satu personel dari grup musiknya, Weird Genius, yakni Roy, yang memiliki riders cukup unik namun masih terbilang wajar. Roy disebut-sebut hanya meminta kartu Pokémon yang bisa dibeli di minimarket.
“Contoh, salah satu member Weird Genius, Roy. Roy tuh riders-nya minta kartu Pokémon, tapi yang di minimarket gitu. Bukan yang gimana-gimana,” ungkap Reza sambil tersenyum.
Meski mengakui bahwa ada sejumlah artis yang membuat permintaan aneh dan di luar kebiasaan, Reza menegaskan bahwa setiap penampil berhak menentukan apa yang mereka butuhkan untuk tampil maksimal di panggung.
“Cuma kalau yang terlalu aneh, saya lihat memang ada. Tapi ya sudah, enggak apa-apa, bebas, itu hak orang,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Reza juga membocorkan isi riders-nya sendiri yang terbilang sederhana dan konsisten sejak dulu. Ia menyebut hanya meminta dua hal utama: rokok dan ayam goreng dari salah satu merek tertentu.
“Gue dari dulu sampai sekarang riders-nya enggak pernah berubah. Rokok, sama satu lagi, salah satu brand fried chicken. Di luar alkohol ya, kalau Weird Genius,” kata Reza.
Pernyataan Reza ini menegaskan bahwa meski ada kesan “aneh” dari riders para musisi, selama permintaan itu tidak membebani pihak penyelenggara secara berlebihan dan tidak merugikan pihak lain, seharusnya bisa dimaklumi sebagai bagian dari kenyamanan kerja para seniman.