FAKTIVA.TV — Meskipun kini banyak institusi keuangan global secara luas telah menerima Bitcoin sebagai ’emas digital’, aset kripto terbesar di dunia ini tetap dikategorikan sebagai aset berisiko tinggi. Pasalnya, pergerakan harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan sentimen investor yang bisa berubah sewaktu-waktu.
Saat pasar berada dalam mode risk-on, di mana para investor lebih berani memburu aset berisiko dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti saham teknologi, Bitcoin, dan berbagai aset kripto lainnya, harga Bitcoin cenderung mengalami reli. Sebaliknya, ketika pasar memasuki fase ketidakpastian, Bitcoin kerap ikut tertekan seiring dengan turunnya indeks saham global.
Saat ini, para pelaku pasar dan investor global memperkirakan harga Bitcoin berpotensi kembali mencetak rekor tertinggi pada paruh kedua tahun 2025. Prediksi ini diperkuat oleh percepatan aksi beli Bitcoin oleh corporate treasuries, yaitu perusahaan-perusahaan besar yang mulai memasukkan Bitcoin sebagai salah satu aset cadangan mereka. Selain itu, pasar juga tengah menanti keputusan penting dari Kongres Amerika Serikat terkait pengesahan undang-undang yang mengatur pasar kripto.
“Dengan akan digelarnya crypto week di Washington DC pekan depan, ditambah potensi arus momentum positif menjelang musim panas, sentimen bullish diperkirakan semakin menguat. Volume perdagangan yang lebih tipis bisa memicu lonjakan harga ke level 120.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,95 miliar dalam waktu dekat, bahkan bisa tercapai di akhir pekan depan,” ungkap Ryan Gorman, Chief Strategy Officer di Uranium Digital, perusahaan yang berfokus pada pasar uranium melalui tokenisasi aset digital.
Lebih lanjut, Ryan menjelaskan bahwa arah reli harga Bitcoin sepanjang musim panas masih sulit diprediksi secara pasti. Namun, indikator minat pasar saat ini menunjukkan posisi bullish, di mana kontrak call option (kontrak beli) tercatat jauh lebih banyak dibandingkan put option (kontrak jual). Biasanya, kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa trader dan investor percaya harga akan terus naik dalam beberapa waktu ke depan.
Saat berita ini diturunkan, harga Bitcoin telah menyentuh level 112.000 dollar AS, menandai rekor harga tertinggi sepanjang sejarah kripto. Lonjakan harga ini membuat para pelaku pasar semakin waspada dan optimistis sekaligus penuh antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan harga berikutnya, seiring keputusan penting dari regulator dan kondisi geopolitik global yang turut mempengaruhi pergerakan aset digital.